Welcome to My Blog

Welcome to My Blog ^ - ^

Rabu, 11 Mei 2016

Edisi 3 bokap sakit

Kembali kepada kondisi bokap yang gak bisa BAK secara normal, gak bisa BAB secara normal (harus pake pencahar), bener-bener bikin bokap stress, capek pikiran dan fisiknya makin lemah karena kurang makan ( takut makan karena bisa masuk ga bisa keluar ), dan kurang tidur ( baca : ga bisa tidur kalo banyak pikiran ).

25 April 2016
Bokap dan nyokap terbang dari Palembang ke Jakarta by Lion Air, di bandara SMB II sempat ditahan oleh pihak maskapai karena "takut" bokap ga kuat terbang, dan akhirnya kudu minta pendapat medis di Klinik Bandara ( baca : bayar 30 ribu untuk secarik kertas pernyataan dr Klinik kalau bokap mampu melanjutkan perjalanan ).

Tiba di Jakarta, saya jemput di Terminal Kedatangan 1B, lalu karena kondisi bokap yg lemes, akhirnya seorang petugas Blue Bird yg baek hatinya bersedia bantu saya mencari taxi yang bersedia mengantar kami ke Terminal 3.  Sopir yang bersedia mengantar kami adalah sopir TAXIKU karena pada saat itu armada taxi yang tersedia hanya Taxiku, dan terima kasih banget buat pak Sopir dan petugas yang sudah membantu kami. Semoga Allah memberikan kesehatan dan rejeki kepada kalian.

Di Terminal 3, saya langsung minta tolong kepada petugas Air Asia untuk menyediakan kursi roda (di sini ternyata fasilitas kursi roda GRATIS ) dan petugas membantu kami dengan sangat baik, mulai dari check in sampai naik bus yang menuju pesawat.  Kebayang beratnya mengangkat kursi roda plus orang yg duduk di kursi ke dalam bus.  SALUT!!!  Saat kami berangkat ada 13 kursi roda, bayangkan capeknya petugas lapangan AA yg bolak balik naikin dan turunin penumpang dari bus.  Thanks for your excellent service!

Perjalanan menuju Penang 2 jam 10 menit, sesampainya di Penang sudah jam 3.55 pm (waktu Malaysia, yg mana lebih cepat 1 jam dari Indonesia ).  Turun dari pesawat, dimulailah deritaku selama di Penang, gusi kanan atas nyut-nyutan dan nyeri sampai terasa di kepala, air mata juga ikut2an keluar menahan sakit. Tapi karena masih ribet sama bagasi, imigrasi, kutahan saja rasa nyeri itu, sampai akhirnya tiba di dekat pintu keluar airport, bokap dan nyokap minta dibelikan nomer seluler Malaysia dulu.  #Hufff
Beli kartu baru buat HP nomer Malaysia D*G*  dan beli air minum untuk konsumsi obat sakit gigi -->  beli/bungkus bihun goreng dan kwetiau goreng di lantai atas (masih di dalam airport) #sambil nangis nahan sakit.

Disini saya kasih info biaya sekalian, biar yang pengen berobat ke Penang punya gambaran butuh berapa duit ( yg pasti kudu korek kantong yg dalem, hiks..hiks.. )

Taxi Airport - Link Hotel ( MYR.44.70 ) ini naek taxi dengan fare resmi yah.

Sampe di Link Hotel, 90 Rangoon Road,  disambut dengan ceria oleh staff ( asumsi saya : beliau ini pemilik hotel, Mr. Han ), diberi minum infused water yg dingin.  Cuaca saat itu panas dan berasa penat saking panasnya.
Proses check in menyenangkan karena diajak ngobrol dengan bahasa campur aduk ( Inggris-Malay-Mandarin) dilanjutkan dengan masuk kamar , rebahan bentar, terus makan :)
Untuk Link Hotel, siapkan MYR.50.00 untuk deposit. Saya pesan lewat Agoda, kebetulan dapet murah tuh, tarif promo, 2 malem cuma 659 ribu utk kamar Deluxe Triple.

Malam harinya laper lagi, hehehe...saya dan nyokap mencari food market di jalan Macalister.  Makanan lezat dan murah, kisaran dari MYR.3.50 ( bubur ayam yg super sedap ) sampai MYR.12 ( western food atau sushi ).

26 April 2016
Day 1 ke RS,ternyata bokap maunya periksa masalah BAB nya dulu, akhirnya kita ngantri dokter Goh Tiong Meng, General Surgery, di Island Hospital Penang.  Beliau adalah dokter yg perhatian dan santun, memeriksa bokap dengan teliti dan kerjanya juga cepat.  Bokap dijadwalkan untuk melakukan Colonoscopy pada hari Kamis, 28 April 2016, dan konsultasi kembali di hari tersebut.
Ketika kami menceritakan kondisi kesehatan bokap kepada beliau,  dr.Goh Tiong Meng dengan segera merekomendasikan dokter yang available dan kompeten untuk spesialisasi Urologi, dr.S.Sritharan.
Setelah beres konsultasi dengan beliau, kami langsung dirujuk dan diantarkan oleh perawat dan petugas RS menuju ruang kerja dr.S.Sritharan.  Beliau menguasai 5 macam bahasa: Indonesia, Melayu, Inggris, Tamil dan Hokkien,  hebat ya!
Setelah menunggu antrian, kami masuk ke ruang periksa dan bokap tiduran bentar di tempat tidur pasien, dan mulai diperiksa oleh beliau.
Kerjanya pun sama tangkasnya dengan dokter Goh, bokap sudah selesai di USG, kemudian diminta untuk menunggu sambil makan siang dulu di kantin dan kembali jam 2 siang.

Penanganan bokap selanjutnya adalah bokap di test laju air seni nya, dan karena kondisi nya cukup serius, dokter menyarankan bokap tetap pakai cateter, dan bokap diajari oleh asisten dokter bagaimana cara memasang cateter sendiri ( INI yang tidak diajarkan oleh perawat-dokter di Indonesia, akibatnya pasien "terpaksa" memiliki ketergantungan pada perawat/dokter/RS ).

Setelah selesa, bokap diresepkan obat dan diminta kembali ke RS setelah masa pengobatan sebulan, jadi untuk sementara bokap sudah bisa kembali ke tanah air.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar