Hmm, cobalah berhenti sejenak di kerumunan orang, Anda bisa mengamati orang yang lalu lalang? Lalu? Apa yang Anda lihat? Kosongkan dulu diri Anda dari sugesti dan Perspektif (kognitif) yang sudah ada sebelumnya, seperti lembaran kertas baru yang masih kosong. Memang di awalnya, tidak ada yang menarik dari mengamati orang lain, karena sebagai manusia yang punya "ego", manusia cenderung untuk lebih suka melihat dirinya sendiri bahkan berlebihan mengagumi dirinya sendiri, saat ini lebih dikenal dengan istilah "Narsism" dan celakanya istilah Narsis ini semakin merajai manusia, menjadi sebuah fenomena dalam masyarakat urban sehingga dipercayai sebagai sebuah nilai baru dalam hidup (OMG, mau jadi apa dunia?)
Tiap individu unik dan berbeda, itulah sebabnya perlu untuk belajar memperhatikan, mendengar dan memahaminya. Ketika melakukan proses mendengar, memperhatikan, akan Anda temui apa yang unik dan berbeda dari tiap manusia, fisiknya (external, secara visual), perilakunya dan caranya memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Apabila di awal melakukan proses di atas, Anda tidak punya Perspektif (kognitif) dan sugesti apapun, tentunya hasil umum akan tampak sama, tetapi tiap orang akan menemukan penilaian yang berbeda untuk hal-hal yang spesifik.
Interaksi individu-individu yang unik dan berbeda ini akan menimbulkan hasil positif dan negatif. Hasil ini kembali kepada reaksi tiap individu terhadap kondisi dan persepsi masing-masing. Positif atau Negatif, setiap individu mempunyai hak untuk memberikan respon, dan respon inilah yang menjadi warna dalam kehidupan masyarakat urban.
Kita belajar dari pengalaman hidup, mengambil kesimpulan dan merespon aksi dengan reaksi.
Reaksi yang timbul mungkin positif, mungkin pula Negatif, sehingga warna yang Anda lihat dalam kehidupan pun berbeda-beda.
Bukankah hidup ini luar biasa karena berwarna?
Lihatlah apa yang ada di sekitar Anda sebagai suatu kesatuan, tidak terkotak-kotak dalam bagian-bagian, maka Anda akan melihat luar biasanya hidup ini.
Dalam hidup, tidak selamanya Anda harus menghadapi masalah, kadang kala Anda diberi masa istirahat, di saat seperti ini Anda merasa tenang, senang atau bahagia.
Dalam masalah pun, meskipun sempat merasa tertekan, Anda masih diberkati dengan solusi, level kematangan berpikir Anda pun bertambah, dan apabila Anda beruntung, Anda semakin Bijak dan tenang dalam menghadapi masalah yang akan datang setelahnya. Anda tidak hanya belajar di bangku sekolah, Anda bisa belajar di 'Universitas Kehidupan' dan memilih untuk menjadi pemenang.
Hidup ini memang luar biasa!
P.S: seorang teman pernah berkata, jika engkau diberi hidup, kau bisa memilih untuk meminta kematian demi menghindari masalah dalam hidupmu, tetapi apabila engkau mati, maka kau harus mempertanggung jawabkan hidupmu di dunia ini tanpa punya kesempatan untuk memperbaikinya. Bukankah lebih baik kau menghadapi masalah dalam keadaan hidup, karena kau masih punya kesempatan untuk mencoba menyelesaikan masalahmu?