Ketika keinginan yang mendesak untuk bertemu mulai kendur, ketika hasrat untuk memiliki mulai bias, ketika kabut yang menyelimuti pikiran mulai tersibak, maka segala sesuatu menjadi begitu jelas.
Betapa bodoh dan keras kepalanya aku selama ini, memaksakan segala sesuatu agar bisa menjadi seperti yang kumau, merendahkan diri untuk mendapatkan sedikit belas kasihan yang saat ini pun bahkan sudah tak ada lagi.
Betapa aku melihat kebenaran yang hakiki, dimana semuanya bukan masalah siapa yang bersalah, tetapi bagaimana kita menyikapi masalah yang ada. Kami adalah makhluk yang keras kepala, egois dan kurang ikhlas. Ketika dihadapkan kepada perbedaan kepentingan, kami akan mementingkan diri sendiri dan tidak ikhlas menjadi pihak yang mengalah untuk sebuah perdamaian.
Betapa kami telah menjadi sosok yang keras hati, saling menyakiti dan pada akhirnya membawa kepada saling membenci ( meskipun aku belum sampai pada tahap ini, atau jangan-jangan aku sudah melewatinya?? ).
Ketika aku melihatmu sebagai manusia apa adanya, dengan kekurangan dan kelebihanmu, maka berbaliklah semua rasa benci itu kepada keikhlasan dan cinta, buruknya lagi cinta yang ini jauh lebih mendalam, jauh lebih daripada cinta sebelumnya. Semakin parahlah efek yang ditimbulkan cinta ini.....karena ditambah dengan bumbu kecewa akan pengkhianatan masa lalu, kecurigaan yang bertumpuk sejak awal perjalanannya, akhirnya ia berubah jadi sebuah chaos, sebuah kekacauan, sebuah kondisi yang membikin dirimu tidak nyaman untuk menjadi dirimu sendiri?? atau memang kamu tak pernah jadi dirimu sendiri?? bukankah kamu tak pernah melepas topeng kepura-puraan dan kepribadian buatanmu itu?? tidak, kamu tak kan melepaskan topeng itu, karena untuk itulah kamu hidup, dengan topeng itulah kamu bertahan hidup....tapi kamu tak bisa mempertahankan topeng itu bila bersamaku, karena aku tau siapa dirimu yang sebenarnya... aku tau siapa yang ada dibalik topeng itu!!!! itulah yang membuatmu tidak nyaman, karena aku tau rahasiamu. Karena bersamaku, kamu tak bisa tetap memakai topengmu. karena aku menelanjangimu dan sosok di baliknya merasa tak nyaman.
sampai kapan engkau kan jalani hidup seperti ini??
Seorang sahabat berkata, lepaskanlah...maka kau akan merasa lebih bahagia. Seorang sahabat lagi berkata, ikhlaskanlah.....maka hidupmu akan lebih mudah dan bahagia. Sahabat-sahabat tercintaku mengharapkan kebahagiaanku...bukankah inilah yang disebut salah satu berkat terindah dalam hidup??
Ketika rasa itu meredup, ketika buta senja bertukar jadi malam, akhirnya kurasakan kedamaian dalam pengasinganku. Kupercaya akan takdir dan bila tiba waktunya, semuanya akan terungkap, tabir akan terkuak, kebenaran akan jadi nyata.Biarlah aku engkau asingkan, tapi ketika engkau sadari indahnya kehadiranku, kau akan kembali ke pelukanku. Setidaknya aku sudah mendahuluimu, aku sudah sampai di jalan ini, dan aku akan menunggumu....semoga engkau menemukan jalan untuk kembali.